Sabtu, 29 Oktober 2011

Struktur Dan Fungsi Hewan


Sel merupakan kumpulan protoplasma yang dibatasi oleh membran. Sel bukan merupakan suatu ruang-ruang kecil yang kosong seperti yang diamati oleh Robert Hooke, melainkan sel merupakan suatu bangun yang mengandung isi yang kompleks. Keseluruhan isi sel disebutProtoplas, sedangkan zat di dalam sel yang merupakan koloid berstruktur- kompleks disebutProtoplasma (dari bahasa Yunaniprotas yang berarti pertama dan plasma yang berarti pembentukan). Dengan demikian, secara harfiah protoplasma berarti
pembentukan yang pertama (De Robertis et. al. 1975).
Protoplasma terutama terdiri atas 5 substansi dasar yaitu elektrolit, protein, lipida, karbohidrat, dan air. Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat anorganik lainnya. Pada sel eukariota, bagian dari cairan sel yang terdapat di antara membran inti (nuclear envelope) dengan membran plasma disebut sitoplasma, sedangkan cairan sel yang terdapat di dalam selaput inti disebut nukleoplasma. Di alam dikenal ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya selaput inti, yaitu sel prokariota dan sel eukariota. Sedangkan berdasarkan cara sel untuk mendapatkan energi dari lingkungan sekitarnya, dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel autotrofik dan sel heterotropik (De Robertis et al., 1975)
Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi beberapa criteria
yaitu :
1. Memiliki membran plasma;
2. Mengandung materi genetic yang penting untuk mengkode berbagai jenis
RNA, termasuk untuk sintesis protein;
3. Mengandung “mesin biosintesis” tempat di mana sintesis berlangsung.
Pada mulanya pengamatan terhadap struktur sel eukariota sangat terbatas pada bagian-bagian tertentu saja, misalnya dinding sel, membran sel dan inti sel. Dalam tahap perkembangannya, pengamatan terhadap struktur sel menjadi sangat kompleks, terlebih setelah ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska pada tahun 1932 (Karp,1984). Dengan ditemukannya mikroskop elektron, maka kini pengamatan terhadap struktur sel telah sampai pada tingkat ultra struktur. Di dalam sitoplasma sel eukariota terdapat organel-organel sel. Organel sel adalah badan-badan yang terdapat di dalam sel, baik yang berbatas membran maupun yang tidak berbatas membran.
A. Struktur Dasar Sel 
Struktur dasar sel hewan dan tumbuhan pada dasarnya memiliki pola umum yang sama. Namun, dalam beberapa hal terdapat perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
1. Dinding sel 


  • Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan
  • Dinding sel tersusun atas selulosa yang kuat yang dapat memberikan    sokongan, perlindungan dan untuk mengekalkan bentuk sel
  • Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan diluar dengan bahan didalam sel
  • Dinding sel terdiri dari selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg
Fungsi dinding sel :
  • Memberi bentuk sel
  • Melindungi bagian sebelah dalam dan mengatur transportasi zat
  • Menyokong tumbuhan yang tidaka berkayu .


2. Nukleus
 
  • Merupakan inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membran sehingga cairan sel bisa keluar masuk 
  • Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon)
  • Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel.
Fungsi nukleus :
  • Mengendalikan metabolisme sel
  • Tempat penggandaan dan transkripsi DNA
  • Pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik


3. Mitokondria (The Power House)
 
  • Benda bulat berbentuk tongkat mempunyai 2 lapis membran
  • Ukurannya 0,2--5 micrometer
  • Jumlahnya dalam sel berbeda-beda
  • Terdapat pada sel saraf dan sel otot
  • Respirasi seluler menghasilkan energi melalui metabolisme aerob
  • Lapisan didalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista
Fungsi mitokondria : 
 
  • Mengandung enzim-enzim yang melakukan oksidasi makanan dan mensintesa ATP untuk energi pada sel
  • Tempat terjadinya respirasi sel menghasilkan energi


4. Ribosom (Ergastoplasma)
 
  • Bagian paling kecil yang tersuspensi/tersebar di dlama sitoplasma
  • Terdapat dalam sel hati kurang lebih 25%
  • Ada yang melekat di RE (sehingga menjadikan RE tersebut dinamakan RE kasar dan ada pula yang soliter).
Fungsi ribosom :
 
  • Mensintesa protein, protein yang baru di sintesa dikemas dalam satu organel yang dibatasi membran.


5. Retikulum Endoplasama (RE)
 
  • Berbentuk tabung pipih berpasang-pasangan
  • Terbagi dua :   1. RE kasar > retikulum yang pada membrannya.                                          
                         2. RE halus > tanpa ribosom, berfungsi mensintesa lemak, 
  • Struktur RE hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.


Fungsi Retikulum Endoplasma :
 
  • Sebagai alat transportasi zat-zat didalam sel itu sendiri.
  •  
6. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
 
  • Terdapat pada semua sel tumbuhan dan hewan
  • Berbentuk setumpuk saku pipih berkelok-kelok yang dibatasi membran
  • Di hasilkan oleh RE halus
  • Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom
  • Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekresi sel.


Fungsi badan golgi :
 
  • Memodifikasi protein dengan menambahkan oligosakarida
  • Membentuk lisosom
  • Untuk sekresi pada mukosa
7. Lisosom
 
  • Berbentuk bulat, yang dibatasi oleh membran tunggal
  • Dihasilkan oleh apparat golgi yang penuh dengan protein
  • Mempunyai enzim hidrolitik untuk pencernaan polisakarida, lipid, asam nukleat & protein
  • Salah satu enzimnya yaitu Lisozym.
Fungsi lisosom :
 
  • Berperan penting dalam matinya sel
  • Mencerna makromolekul secara intraseluler
  • Sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler
  • Mencerna materi yang di ambil secara endositosis
  • Menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi
  • Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).


8. Sentriol/Sentrosom
 
  • Terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nukleus, yang terdiri dari sebaris silinder sebanyak 9 mikrotubuli
  • Sebelum sel membelah, sentriol akan berduplikasi untuk membentuk benda basal, silia, dan flagela
  • Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun meiosis).


Fungsi sentrosom :
 
  • Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada hewan
  • Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
  • Menghasilkan gelendong pada sel hewan
  • Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.


9. Membran Plasma
 
  • Tersusun atas karbohidrat, protein dan lemak
Fungsi membran plasma :
 
  • Pelindung bagi sel agar sel tidak keluar
  • Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel
  • Melakukan seleksi dalam atau luar sel (selektif permeabel).


10. Sitoplasma
 
  • Merupakan cairan sel dalam sel (sitosol)
  • Didalamnya terdapat berbagai organel sel.


Fungsi sitoplasma :
 
  • Sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel.


11. Vakuola (Rongga Sel)
 
  • Berisi garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, butir-butir pati.


Fungsi vakuola :
 
  • Sebagai pengatur tekanan turgor 
  • Tempat menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak astiri dan sisa metabolisme.


12. Peroksisom (Badan Mikro)
 
  • Bentuk dan ukuran sama seperti lisosom
  • Mengandung enzim, terutama katalase, yang mengkatalisisr perombakan H2O2 yang berbahaya pada metabolisme


Fungsi peroksisom :
 
  • Merubah lemak menjadi karbohidrat
  • Menghasilkan enzim oksidatif untuk membentuk H2O2 untuk merombak lemak
  • Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2.


14. Mikrotubulus
 
  • Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel, terdapat pada hewan dan tumbuh-tumbuhan
Fungsi mikrotubulus :
  • Membentuk protein tubulin
  • Penyusun spindel, sentriol, silia & flagela
  • Berperan penting dalam pembelahan sel.


15. Mikrofilamen 
 
  • Berbentuk serat tipis panjang, penampang 5--6 micrometer
  • Terdiri dari protein aktin dan miosin (contohnya pada otot).


Fungsi mikrofilamen :
 
  • Berfungsi pada pergerakan sel sewaktu terjadi pembelahan, sitoplasma dan kontraksi otot.




STRUKTUR HEWAN

      Tubuh hewan multiseluller pada umumnya sudah memiliki organisasi tubuh, yang terdiri atas jaringan, organ, sistem organ.
       Jaringan tersusun atas beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang bersatu membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu. Sistem organ adalah kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk sebuah fungsi yang kompleks untuk kehidupan makhluk.

A.  Fungsi Hewan

    Jaringan Pada Hewan – ada tubuh hewan tungkat tinggi (Vertebrata) terdapat berbagai macam jaringan yang dapat dikelompokkan menjadi jaringan merismatik, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.



a.   Jaringan Meristematik
   Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.

b. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit

       Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.

c.   Jaringan Ikat
    Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :

       •  Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
       •  Membungkus organ
       •  Mengisi rongga di antar organ.
       •  Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
       •  Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
       •  Menghasilkan kekebalan.



      Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung. 


1.   Jaringan ikat biasa
     Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.



2.  Jaringan ikat khusus
    Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.

3.   Jaringan ikat penyokong
    Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel.

4.  Jaringan ikat penghubung
    Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.



d.   Jaringan Otot
     Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam, misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.



e.   Jaringan Saraf
    Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.

B.   Nutrisi Hewan
      Hijauan kasar merupakan sumber utama zat gizi yang dipergunakan ternak untuk pembangun tubuh. Dengan demikian, walaupun begitu besar keanekaragaman kondisialam, tanaman pertanian dan hewan umumnya memiliki komposisi unsur yang sama (dalam g%).Bahan (tanaman/hewan) tersebutoksigen, hidrogen, dan nitrogen. Tubuh ternak mengandung lebih banyak karbon dannitrogen,96 - 98 berat persen terdiri dari karbon,sedangkan jaringan tanaman mengandung lebih banyak oksigen.
 
     Persenyawaan organik - protein, lemak, dan karbohidrat - sebagian besar tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen, dan terakhir diketahui sebagai unsur-unsurorganik.Pada temperatur tinggi atau bercampur dengan asam pekat, bahan organik dari jaringan tanaman dan hewan akan mengalami pembakaran, disertai dengan pembebasan karbondioksida, air, dan amonia, sedangkan sisa/hasil sampingan sebagai residu adalah fraksi anorganik (abu). 
    Unsur-unsur yang telah mengalami pembebasan dikenal sebagai mineral, abu, atau unsur-unsur anorganik. Saat ini lebih dari 60 unsur mineral, unsur makro dan mikro, telah dideteksi dalamabu ari organ dan jaringan hewan tingkat tinggi. 
   Dari 60 ini, 45 telah ditentukan secara kuantitatif, dan merupakan komponen-komponen yang hakiki dari organisme.Hal ini seharusnya menjadi petunjuk bahwa tidakada batas yang jelas antaraunsur-unsur organik dan mineral, dan pembagian ini berubah-ubah. Hanya satu tipe metabolisme yang mengambil tempat dalam organisme, dan metabolisme mineral hanyasalah satu mata rantai dalam keseluruhan rangkaian metabolik. 
    Metabolisme fosofr berhubungan dengan proses-pross dari metabolisme protein, karbohidrat, lipid, mineral,dan metabolisme energi, yang merupakan suatu contoh dari ilustrasi-ilustrasi point ini.Hal ini juga diterapkan sampai tingkat tertentu untuk sulfur, magnesium, besi, seng, dan unsur-unsur lainnya.

C.  Sistem Sirkulasi pada Hewan
     Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium,amoeba maupunhydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma. Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda


   Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

     1.  Porifera .
 Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan 
 sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebutkoanosit. Koanosit    berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
     2.   Hydra .
  Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi. 

     3.  Platyhelminthes .
 elmesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak  dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria. 
     4.  Annelida .
 Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aortaà-pembuluh ventralà kapiler (seluruh jaringa tubuh)- 
pembuluh dorsalà-lengkung aorta (pembuluh jantung). 

5. Mollusca .
 Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapatatrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).
     6.   Arthropoda .
  Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh jaringan tubuh tanpa melalui kapilerà jantung pembuluh melalui ostium. Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah.
    7.     Pisces
   Jantung ikan terdiri :
               -   2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi)

                   dan 1 ventrikel (bilik)
               -   Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis 

                   anterior dan vena kardinalis posterior.
     8.     Amphibia .
    Jantung katak terdiri :
-  3 ruang
-  2 atrium dan 1 ventrikel
-  Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh.




     9.     Reptilia .
    Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
- 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel
- 1 ventrikel dekster (bilik kanan) 

     11.   Mamalia .
    Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
- 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel
- 1 ventrikel dekster (bilik kanan) .

D.  Pertahanan Tubuh
     sistem imun adalah suatu sistem pertahanan yang ada dalam tubuh organisme (makhluk hidup).
sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya, yaitu :

         1.  Sistem imun Non Spesifik (Sistem imun alami)
         2.  Sistem imun Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi).


berdasarkan mekanisme kerjanya, sistem imun terbagi, yaitu:


         1.  Sistem imun humoral (sistem imun jaringan atau diluar sel, yang   
                berperan adalah Sel B  "antibodi".
         2.   Sistem imun cellular (sistem imun yang bekerja pada sel yang 
                terinfeksi antigen, yang  berperan adalah sel T (Th, Tc, Ts).

selain itu dalam sistem imun juga dikenal:

         1.  Komplemem (zat glikoprotein yang berperan membantu kerja sel 
              imun yaitu sebagai aktivator, mediator, penghancur).
        
         2.   Sitokine/limfokim (zat yang dihasilkan oleh sel sel limfosit dan 
              beberapa sel siste.


E.  Sinyal Kimiawi Pada Hewan
 
    Hewan memiliki dua jenis utama pensinjrala n kimiawi ja rak dekat. Pada pensinyalan para krin, sel pensekresi bertindak pada sel target di dekatnya.

 dengan melepas mulekul pengatur lukal ... merespens sinyal kimiawi yang diberikan.

F.  Reproduksi hewan


  Reproduksi hewan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu secara Vegetatif dan Generatif. Perkembangbiakan Vegetatifterjadi tanpa peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina. Perkembangbiakan Vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat redah atau tidak bertulang bekakang (Avertebrata). Perkembangbiakan generatif umumnya terjadi pada Hewan tingkat tinggi ata hewan betulang belakang (Vertebrata). Perkembangbiakan tersebut melibatkan alat kelamin jantan dan alat betina dan ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (Fertilisasi).

  1.  Reproduksi Vegetatif Pada Hewan


      Reproduksi vegetatif pada hewan umumnya terjadi pada avertebrata dan tidak melibatkan alat reproduksi. Ada 3 cara perkembang biakan pada hewan secara Vegetatif yaitu:

  • Tunas
  • Pembelahan Sel
  • Fragmentasi

   2.  Reproduksi Generatif Pada Hewan


       Kebanyakan Organisme mempunyai perbedaan yang nyata antara individu jantan dan individu betina. Alat reproduksi hewan pada dasarnya terdiri atas sel kelamin dan alat kelamin.


G.   Perkembangan Hewan
   
     Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.

Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.

Hewan yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewan-hewan ini dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami sedikit perubahan.



H.   Sistem Saraf

   Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
               Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.

1. Otak (ensefalon)
    Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:

     a. Otak besar (serebrum)
     b. Otak tengah (mesensefalon)
     c. Otak kecil (serebelum)
     d. Jembatan varol (pons varoli)
     e. Sumsum sambung (medulla oblongata)

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

    1.  Sistem Saraf Sadar
         Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu       
     saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu 
     saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12
     pasang yang terdiri dari:
        
          1. Tiga pasang saraf sensori
          2. Lima pasang saraf motor
          3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

 2.   Saraf Otonom
     Cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Tabel Fungsi Saraf Otonom Parasimpatik Simpatik
      •   mengecilkan pupil
      •   menstimulasi aliran ludah
      •   memperlambat denyut jantung
      •   membesarkan bronkus
      •   menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
      •   mengerutkan kantung kemih • memperbesar pupil
      •   menghambat aliran ludah
      •   mempercepat denyut jantung
      •   mengecilkan bronkus
      •   menghambat sekresi kelenjar pencernaan
      •   menghambat kontraksi kandung kemih.


Struktur Sel Saraf

     Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.


I.   Sistem Saraf Mekanisme sensoris Dan Motoris



Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
Struktur
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson terdapat sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf dimana neurotransmitter dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.
[sunting] Pengelompokan
Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.


0 komentar: